Bermain Game Klasik JRPG Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes Detail Page Bermain Game Klasik JRPG Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes Dylan Reed Game 0 Bagi gamer yang tumbuh di era PS1 dan PS2, nama Suikoden mungkin sudah tidak asing, meskipun sebagian belum pernah memainkannya. Serial Suikoden, terutama seri kedua, diakui sebagai salah satu JRPG berkualitas tinggi yang patut dikenang. Namun, karena dianggap kurang menguntungkan oleh publisher, tim pengembang Suikoden membentuk studio baru bernama Rabbit & Bear Studio. Studio ini meluncurkan proyek baru melalui kampanye Kickstarter dengan nama Eiyuden Chronicle, yang disebut sebagai penerus spiritual Suikoden. Dengan dukungan dana yang melebihi target, Eiyuden Chronicle direncanakan rilis di berbagai platform seperti PlayStation, Xbox, Switch, dan PC. Rilis awalnya direncanakan untuk 2022, tetapi pengembangan tertunda akibat pandemi. Tragisnya, Yoshitaka Murayama, kreator Suikoden dan Eiyuden Chronicle, meninggal dua bulan sebelum perilisan game ini. Pada April 2024, Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes resmi dirilis. Game yang terwujud berkat dukungan penggemar ini diharapkan memenuhi ekspektasi para pencinta JRPG yang menantikan penerus Suikoden. Story Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes Cerita Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes berlatar di benua fiktif Allraan, yang dihuni oleh berbagai ras dan budaya. Tokoh utamanya adalah Nowa, seorang anggota kelompok Watcher dari wilayah Grum, yang sedang mencari artefak langka bernama Primal Lens. Saat mencari artefak tersebut, Nowa bertemu dengan Seign dari Kekaisaran Galdean, yang memiliki misi serupa. Penemuan artefak ini memicu konflik besar dan peperangan di benua Allraan, membuat Nowa dan Seign berseberangan. Marisa, seorang wanita lain, juga terlibat dalam konflik dan harus memilih pihak. Bagaimana kisah antara Nowa, Seign, dan Marisa berkembang? Siapa yang berada di balik konspirasi tersebut? Temukan semuanya di artikel ini! Gameplay Game Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini merupakan sebuah JRPG baru yang dikembangkan oleh Rabbit & Bear Studios, yang beranggotakan mantan pengembang Suikoden, termasuk Yoshitaka Murayama yang telah meninggal pada Februari lalu. Game ini menggunakan formula JRPG klasik, di mana protagonis memulai petualangannya dari sebuah desa bersama teman-temannya. Petualangan sederhana mencari artefak langka di reruntuhan akhirnya memicu konflik besar antara kubu politik. Adventure Sebagai JRPG klasik modern, Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes menghadirkan gameplay tradisional di mana pemain berpetualang melintasi peta dunia, berinteraksi dengan NPC untuk menerima quest, berbelanja, menjelajahi dungeon, melawan monster, dan memecahkan teka-teki. Elemen petualangan ini terasa menarik karena adanya fitur perekrutan karakter, mirip dengan Suikoden. Game ini memungkinkan pemain merekrut hingga 120 karakter, yang masing-masing memiliki latar belakang dan motivasi kuat. Perekrutan bisa dilakukan melalui cerita utama atau berbagai cara lain seperti mengobrol, menyelesaikan quest, atau mencari item. Namun, tidak semua karakter yang direkrut dapat dimainkan dalam pertarungan; beberapa hanya menjadi pendukung atau NPC. Bagi pemain yang belum terbiasa dengan RPG klasik tanpa penunjuk objektif, permainan ini mungkin menantang karena terkadang tujuan tidak jelas. Di awal, perjalanan bolak-balik antara kota dan dungeon dilakukan manual hingga fitur Fast Travel terbuka setelah merekrut karakter bernama Carrie di pertengahan permainan. Battle System, Duel dan War Game ini masih mengadopsi formula klasik JRPG dari era 1990-an, dengan pertemuan musuh yang terjadi secara acak (Random Encounter) di World Map atau Dungeon. Banyak gamer mengeluhkan rendahnya frekuensi pertemuan musuh, tetapi ini justru dianggap positif karena tidak mengganggu tempo petualangan atau penyelesaian teka-teki. Sistem pertarungan menggunakan gaya Turn-based tradisional, memungkinkan pemain membawa hingga enam karakter dalam dua barisan: depan dan belakang. Pembagian ini penting karena setiap karakter memiliki jarak serangan yang berbeda—Short (S), Medium (M), dan Long (L). Karakter S hanya dapat menyerang dari barisan depan, sedangkan M bisa menyerang dari kedua barisan. Karakter L sebaiknya diletakkan di belakang untuk menjaga pertahanan. Mekanisme Turn-based sederhana memungkinkan pemain memberikan perintah seperti Attack, Rune-Lens (Skill), Defense, Item, dan Hero Combo. Sebelum pertarungan, pemain harus memberikan perintah untuk enam karakter, yang kemudian dieksekusi berdasarkan urutan giliran di layar. Setiap karakter memiliki tiga parameter: HP (Health Point), MP (Magic Point), dan SP (Skill Point). HP menunjukkan kesehatan, MP digunakan untuk serangan sihir, dan SP diperlukan untuk skill fisik. SP akan bertambah setiap giliran jika tidak digunakan. SP juga digunakan untuk serangan kombinasi antar karakter, disebut Hero Combo, yang dapat memberikan kerusakan besar dan animasi menarik. Fitur Auto-Battle sangat berguna untuk melawan musuh lemah dalam dungeon, memungkinkan pemain mengatur strategi melalui Party Menu dan menentukan prioritas aksi berdasarkan kondisi, seperti memberi perintah pemulihan ketika HP karakter rendah. Salah satu fitur menarik adalah Gimmick, yang muncul dalam pertarungan boss. Fitur ini mengharuskan pemain melakukan tindakan situasional, seperti bersembunyi untuk menghindari serangan atau menyerang objek untuk menjatuhkan musuh. Dengan Gimmick, pemain dihadapkan pada keputusan strategis setiap giliran. Game ini mengangkat tema politik dan perang, dengan adegan peperangan antarnegara. Dalam beberapa bagian cerita, Anda akan terlibat dalam perang besar melawan lawan politik. Mekanisme mode perang ini sederhana, di mana Anda hanya perlu menggerakkan karakter seperti bidak catur, sementara pertempuran berlangsung otomatis, mirip dengan cutscene. Anda dapat memberikan beberapa perintah spesifik, tetapi tidak terlibat langsung dalam aksi seperti pertarungan biasa. Sayangnya, tidak ada opsi untuk melewatkan adegan perang, sehingga harus menghabiskan waktu untuk momen yang lebih pasif ini. Salah satu faktor yang meningkatkan nuansa nostalgia dalam game ini adalah presentasi visualnya, yang menggabungkan sprite karakter 2D dengan latar belakang 3D. Meskipun karakter tampil dalam 2D, animasinya sangat beragam dan menarik, membuatnya tidak membosankan untuk disaksikan berulang kali. Berkat kekuatan hardware saat ini, teknik pencahayaan yang imersif diterapkan, memberikan kontras yang jelas antara area terang, gelap, dan bayangan objek. Saat menjelajahi World Map, Anda dapat memutar sudut pandang kamera 360 derajat untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas. Namun, fitur ini tidak tersedia di kota atau dungeon, di mana pandangan terkadang terhalang oleh objek. Aspek audio dalam Eiyuden Chronicle mencerminkan kecintaan pengembang terhadap Suikoden. Soundtrack sepanjang permainan sangat berkualitas, berkat tangan dingin komponis Motoi Sakuraba dan Michiko Naruke, yang berpengalaman dalam membuat musik untuk game JRPG. Suara karakter juga ditangani dengan baik, dengan setiap karakter mendapatkan sulih suara yang sesuai, baik dalam bahasa Inggris maupun Jepang, menyampaikan emosi dan percakapan dengan efektif. Nostalgia adalah elemen kunci untuk menikmati Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes, terutama bagi mereka yang memiliki kenangan dengan serial Suikoden. Game ini membawa kembali pengalaman masa lalu ketika genre JRPG sangat populer dan dicintai. Pertanyaan tentang Eiyuden Chronicle Rising Apakah perlu memainkan Eiyuden Chronicle Rising sebelum game ini? Jika Anda ingin memahami lore dan karakter lebih dalam, memainkan Rising dapat bermanfaat. Namun, jika waktu terbatas dan Anda ingin langsung merasakan nostalgia, tidak ada keharusan untuk memainkan prekuel tersebut, karena game ini cukup ramah bagi pemain baru yang belum pernah mencoba Suikoden. Navigasi pos Previous PostPrevious Mereview Game Film Tahun 90 Rugrats: Adventures in GamelandNext PostNext Keseruan Game Petualangan Shanghai Summer Penuh Misteri